Ibadah keluarga dengan tema keterkaitan antara ibadah minggu dengan aktivitas harian kita sebagai orang kristen yang dibawakan oleh Vik. Kenny Ruben diadakan di rumah Bapak Togi Sirait dan Ibu Mirra. Mayoritas jemaat yang tinggal di Bekasi tetap antusias hadir mengikuti ibadah yang kali ini berlokasi di Perumahan Taman Modern, Cakung, Jakarta Timur. Jemaat juga bersemangat mengikuti sesi diskusi kelompok yang diadakan setelah Firman Tuhan dan berfoto bersama dengan penuh sukacita pada akhir ibadah.
Kali ini ibadah keluarga diadakan di rumah keluarga Bapak Tom dengan tema gereja sebagai institusi dan organik yang dibawakan oleh Vik. Kenny Ruben. Cukup banyak jemaat yang hadir mengikuti ibadah dan sesi diskusi kelompok yang diadakan setelah Firman Tuhan. Ibadah ditutup dengan foto bersama dengan penuh sukacita.
Bertepatan dengan hari raya Idul Fitri tahun 2025, MRII Harapan Indah mengadakan ibadah keluarga di rumah Ibu Gaby dengan tema Ibadah Individualistik. Ibadah dibawakan oleh Vik. Kenny Ruben dan cukup banyak jemaat yang hadir bersama mengikuti ibadah keluarga ini dengan sukacita.
Tema Pengampunan yang diambil dari Lukas 17:1-6 menjadi tema ibadah Kamis Kudus yang dibawakan oleh Vik Kenny Ruben pada malam menjelang Ibadah Jumat Agung. Pada perikop ini, kita dapat mempelajari bahwa pengampunan merupakan hal yang tidak mudah karena para rasul pun berkata, ".. tambahkanlah iman kami".
Mengapa demikian? Setidaknya terdapat tiga tantangan yang akan kita hadapi dalam hal pengampunan. Pertama, tantangan untuk membuka mulut, yakni keberanian untuk menegur. Kedua, tantangan untuk memiliki ketulusan saat mengampuni. Ketiga, tantangan untuk tetap setia bergantung kepada Tuhan.
Di dalam kebangkitan Kristus, kita akan dimampukan untuk bisa mengampuni dengan tulus dan berulang-ulang karena kita dapat melihat bahwa Ia telah menang dari kuasa maut dan di dalam hal inilah kita dapat memiliki kekuatan untuk mengampuni dengan keyakinan bahwa pada akhirnya keadilan akan mutlak nyata di dalam kemenangan Kristus yang telah bangkit.
Pada hari Sabtu, 19 April 2025, Persekutuan Pemuda MRII Harapan Indah memperingati Jumat Agung dan Paskah bersama dengan anak-anak dari Panti Asuhan Kasih Mulia Hagaini di Ruang Ibadah Lantai 2 MRII Harapan Indah. Anak-anak membawakan persembahan pujian yang diiringi dengan petikan gitar dengan penuh sukacita. Tiga Salib menjadi tema ibadah yang dibawakan oleh Vik. Kenny Ruben untuk anak-anak yang hadir merayakan Paskah bersama.
Bertepatan dengan hari libur nasional memperingati Hari Buruh, MRII Harapan Indah mengadakan ibadah keluarga di rumah Bapak Sardjono dan Ibu Selanawati yang dibawakan oleh Vik. Kenny Ruben. Walaupun berlokasi cukup jauh sekitar 10km dari gereja, banyak jemaat yang hadir bersama mengikuti ibadah keluarga ini dengan sukacita. Jemaat merespon Firman yang dibawakan melalui diskusi kelompok yang diadakan di akhir ibadah.
Di akhir bulan Mei, bertepatan dengan hari raya Kenaikan Yesus Kristus, MRII Harapan Indah mengadakan ibadah keluarga di rumah Bapak Bobby dan Ibu Sepri yang dibawakan oleh Vik. Kenny Ruben. Sekalipun pada pagi harinya jemaat telah mengikuti ibadah memperingati kenaikan Yesus Kristus di GRII Pusat Jakarta, pada sore harinya banyak jemaat yang tetap turut hadir mengikuti ibadah keluarga ini dengan sukacita.
Pada minggu terakhir di bulan Juni 2025 berlangsung ibadah gabungan ucapan syukur atas pemeliharaan dan anugerah Tuhan kepada MRII Harapan Indah selama sebelas tahun berjalan hingga saat ini. Dalam rangkaian ibadah ini berlangsung juga sakramen baptis, sidi, dan atestasi jemaat baru yang berkomitmen untuk bersama-sama bertumbuh dan melayani di MRII Harapan Indah.
Ibadah dipimpin oleh Pdt. Jethro Y. Rachmadi, B.Mus., M.Th. dengan tema "Trust" yang diambil dari Kisah Para Rasul 4:32. Khotbah ini mengingatkan kita dengan keras bahwa sebagai gereja yang merupakan komunitas orang percaya, maka iman percaya yang kita miliki seharusnya bukanlah iman yang 'buta' semata dan bukanlah iman yang hanya memiliki makna percaya saja.
Iman yang kita miliki seharusnya merupakan iman yang dapat mempercayakan diri kepada Tuhan dalam setiap situasi, termasuk dalam kondisi yang tampaknya buruk atau bahkan mungkin tampak mematikan dalam persepsi kita. Saat kita merasa kehendak Tuhan bertentangan dengan kehendak kita di dalam pergumulan hidup sehari-hari, maka di saat itulah kita dapat belajar "trust" kepada Tuhan seumur hidup kita.
Kiranya melalui khotbah yang telah disampaikan, kita dapat bertumbuh menjadi jemaat yang dapat senantiasa menjalankan teologi iman yang telah kita percaya dan memuliakan Tuhan melalui setiap langkah pertumbuhan gerejaNya.